Wednesday, February 24, 2016

Surat Yang Tak Pernah Sampai (II)

Biar aku bantu sedikit ya, bang.

Mestinya abang tau kenapa kayak gitu sama aku.
Sederhana sih.


Karna abang ga pernah sayang sama aku.

Kalaupun ada, mungkin itu bukan sayang kayak yang abang kira.

Itu jenis sayang karena abang tau aku baik, atau mungkin menurut abang aku cantik, atau karena aku anaknya ga aneh-aneh, ga tau apa itu minuman keras, ga tau gimana club malam, ga pernah ke tempat yang engga-engga, pergaulanku ga luas, aku anak rumahan, masih yang susah keluar, "anak gerejaan", atau hal lain yang menurut abang pantas jadiin aku pacar.


Tapi yang abang ga tau,

Atau mungkin tau tapi ga bisa ngungkapinnya jadi biar aku bantu sedikit lagi,


Rasa sayang itu mungkin ada, bang,
Tapi, aku ga akan pernah cukup buat abang.

Bukan aku orangnya.

Abang tau itu, tapi abang takut sendiri sama kemungkinan kalau orang kayak aku ga akan abang temukan lagi didepan nanti.
Atau juga abang takut sama umur abang sendiri. Abang ngerasa "terdesak".
Atau mungkin karena orang-orang disekitar abang bilang aku itu worth-it, ga boleh disia-siain.


Padahal aku mungkin cuma secuil di hati abang.


Sisanya, buat ka oliv.

Atau buat keluarga, atau buat yang lain.


Atau belum pernah ada buat siapapun.



Abang belum ketemu orangnya.

Aku bukan orangnya.

Thursday, February 18, 2016

Doa

Thanks a lot to Line Video Call.
About 2 - 3 a.m ini the middle of Februari, 2016.

Semoga senyum itu selalu ada disana.
Saat senang dan bahagia,
Pun sedih dan susah.


Tidak boleh pudar.
Karena senyum itu, akan membantu dirimu sendiri untuk merasa lebih baik,
Ketika kamu belum menemukan penyelesaian dari masalah terbesarmu,,
Ketika kamu sendiri tidak bisa merasakan senyum itu, 
Pun ketika pikiranmu berkata tidak ada alasan lagi untuk melakukannya.


Tidak boleh surut.
Karena senyum itu, kamu harus tau, dapat menguatkan orang-orang disekitarmu tanpa kamu ketahui.
Memberi penguatan tidak hanya kepada mereka yang tengah bersedih,
Juga menguatkan mereka yang sedang bahagia sehingga lebih bahagia lagi.


Tidak boleh hilang.
Karena senyum itu, tanpa kamu tau, adalah  alasan orang-orang yang menyayangimu untuk juga tersenyum.
Bahwa  senyum itu merupakan kebahagiaan bagi mereka.


Tidak boleh lekang.
Karena senyum itu, akan menjadi senyum bagi keluargamu kelak,
menjadi fondasi penting kebahagiaan rumahmu nanti.
Senyum itu, akan menghilangkan rasa takut dan menghadirkan rasa aman bagi anak-anakmu,
menjadi air bagi taman hati pasangan hidupmu,
dan akan menjadi alasannya untuk tetap hidup.



Senyum itu harus terus ada disana.
Sebesar apapun, sedalam apapun, sesakit apapun kesedihan yang sedang kamu rasakan.

Karena senyum itu adalah satu dari banyak alasanku menyayangimu.
Karena senyum itu bahagiaku.
Karena senyum itu mengingatkanku pada cerita-cerita kita saat malam hingga subuh hampir tiba,
Pada lagu-lagu yang kita dengarkan dan nyanyikan bersama,
Tatapan kita lewat video-call,
Tawa kita.
Canda kita.


Karena senyum itu juga,
menjadi pertanda bagiku bahwa Tuhan telah menjawab doaku.


Anyway, selamat tanggal 18 Februari, bang.
Kita pernah beli Pizza bareng 3 tahun lalu di tanggal ini.
Masih ingat, kah?

Friday, February 5, 2016

Mungkin Satu Hari Nanti

01 Februari 2016. Kejutan yang kedua.

Mungkin satu hari nanti, kita akan berhenti. 
Mungkin juga tidak.


Mungkin satu hari nanti, kita akan mempertanyakan kebenaran dari perasaan masing-masing,
Mungkin juga tidak.


Mungkin satu hari nanti, kita akan berdebat dan bertengkar sampai lupa mempertanyakan ada apa sebenarnya dengan kita. 


Mungkin satu hari nanti pula, kita akan duduk berangkulan dalam diam sambil melihat banyaknya bintang, indahnya cahaya bulan, yang waktu itu tidak terlihat dari jendela kamarku saat kamu menceritakannya.


Mungkin satu hari nanti, kita tidak akan pernah bisa saling bercerita seperti yang kita lakukan saat ini setiap hari.


Mungkin satu hari nanti, kita akan kehabisan kata untuk bercerita.


Mungkin satu hari nanti, kau atau aku akan melupakan kejadian saat ini, melupakan semuanya yang pernah terjadi dan sibuk dengan kegiatan masing-masing.


Mungkin satu hari nanti, kita berani untuk saling melihat kedalam bola mata, jujur mengungkap perasaan tanpa perlu berkata.


Mungkin juga satu hari nanti, kamu tidak akan pernah tau tulisan ini ada, dan tulisan-tulisan lainnya yang aku tujukan padamu ada.


Mungkin, aku tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mengatakan bahwa aku menyayangimu.
Sangat menyayangimu.


Mungkin juga, aku tidak akan pernah memiliki kesempatan mendengar langsung darimu betapa kamu menyayangiku juga.
Benar-benar menyayangiku juga.


Mungkin juga tidak. 

...


Kita tidak akan pernah tau kemungkinan-kemungkinan mana yang akan terjadi.


Namun, jika satu hari nanti kamu melihat dan menemukan ini, percayalah,
apapun yang terjadi sekarang pada kita sudah yang paling baik dari semua yang kita harapkan.
Apa yang kita jalani sekarang juga sudah sesuai dengan apa yang dikehendaki kepada kita untuk dijalani.


Pun aku percaya, kita sedang berbahagia saat ini, menikmati berkat Tuhan dan jawaban Tuhan atas segala yang telah kita doakan.


Aku menyayangimu,
apapun bentuk hubungan kita sekarang.



02.18 thoughts.

Tuesday, February 2, 2016

Sampai Jadi Debu

"Kesepian adalah ketakutan dan kehampaan,
dan percintaan selalu menentang kematian.
Kami adalah pagi hari.
Kami adalah cah'ya yang pertama."



Ini album foto.


Didalam, terdapat print kamera analog yang disetiapnya tertulis sajak bercerita tentang masing-masing foto tersebut.


Foto-foto yang merupakan jejak perjalanan panjang sebuah kisah cinta,
bukti nyata bahwa cinta sejati itu nyata adanya.


Sajak-sajak yang bercerita bahwa betapa bahagianya ketika kita bisa mencintai seseorang begitu dalam dan sederhana, dan seseorang itu mencintai kita juga, dalam dan sederhana.


Dan betapa bahagianya ketika kisah itu sendiri bisa diukir menjadi sajak, menjadi lembar foto analog sebagai saksi kebahagiaan.


Janji yang tak terucap namun nyata adanya.


Janji yang masih terpenuhi sampai saat ini, sejak sebelum diikrarkan di hadapan Pendeta dan Jemaat.


Betapa bahagianya, bisa menjadi salah satu saksinya walau hanya dalam bentuk album foto.



Semoga Tuan dan Puan empunya album foto ini selalu bahagia dan selalu ingat jejak perjalanan yang telah mereka tempuh.


Semoga album foto ini bisa menjadi jalan untuk mereka saling menemukan ketika sedang hujan lebat pun angin kencang.


Semoga, kita yang diberi kesempatan untuk melihat isi album diatas dan membaca tulisan ini juga menemukan rumah tempat berpulang, tempat untuk melabuh, seseorang untuk saling berbagi dalam segala kondisi, seseorang untuk dicintai dengan dalam dan sederhana.


Semoga kita diberi kesempatan yang panjang untuk bersama dengan cinta sejati kita masing-masing.





*Album foto diatas milik ayah seseorang yang ada di salah satu tulisan dalam blog ini.
*Judul blog diambil dari salah satu lagu Banda Neira tahun 2016.