Kalian tau, perasaan lain yang lebih
sakit ketika jatuh cinta?
Bukan hanya saat kita memutuskan untuk jatuh cinta diam-diam,
atau juga bukan hanya saat kita menerima resiko-resiko karena jatuh cinta diam-diam.
Tetapi waktu kita sadar kita jatuh cinta kepada orang yang salah, secara diam-diam pula,dan entah kekuatan dan bisikan darimana, ada suara yang selalu dengan jelas mengatakan: "Dia orang baik. Aku sampai sekarang masih percaya kalau dia itu orang baik."
Atau kalimat sialan seperti ini: "Udah na, terima aja. Kamu masih sayang. Sebesar atau sekecil apapun perasaan itu, kamu sampai sekarang ya masih sayang. Ga perlu di ukur besar kecilnya, tetap aja itu sayang."
Hal yang paling menyakitkan, waktu diri kita menyimpulkan seolah Ia menyimpan perasaan yang sama seperti kita, padahal tidak. Seolah semua perlakuan baiknya ingin menunjukkan bahwa kita tidak sendirian mencintai, padahal kenyataannya berbanding terbalik.
Kenyataannya, bahwa semua perlakuan baik yang Ia lakukan malah semakin menyadarkan kita bahwa kita termasuk makhluk yang sanking baiknya sampai mengikhlaskan hal-hal yang pernah membuat kita terluka.
Bahwa semua perlakuan baik yang Ia lakukan malah membenarkan bisikan yang entah datang darimana tadi. Sesingkat apapun 'masa' perlakuan baik itu.
Bodoh bukan?
Hal yang paling menyakitkan lainnya, ketika kita tidak bisa berbuat apapun atas kebodohan itu. Ketika semua usaha yang sudah dilakukan selama kurang-lebih 2 tahun tidak mengurangi kebodohan itu sedikitpun, tidak dapat mengantisipasi kebodohan-kebodohan lainnya yang datang.
Dan hal lain yang lebih menyakitkan, kita tidak tau sampai kapan semuanya akan berakhir. Sampai kapan harus begini. Cara apalagi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan semuanya, karena sesakit hati apapun, perasaan itu akan kembali lagi, menyingkirkan rasa sakit yang ada sebelumnya.
Menyingkirkan, bukan melupakan.
Bukan hanya saat kita memutuskan untuk jatuh cinta diam-diam,
atau juga bukan hanya saat kita menerima resiko-resiko karena jatuh cinta diam-diam.
Tetapi waktu kita sadar kita jatuh cinta kepada orang yang salah, secara diam-diam pula,dan entah kekuatan dan bisikan darimana, ada suara yang selalu dengan jelas mengatakan: "Dia orang baik. Aku sampai sekarang masih percaya kalau dia itu orang baik."
Atau kalimat sialan seperti ini: "Udah na, terima aja. Kamu masih sayang. Sebesar atau sekecil apapun perasaan itu, kamu sampai sekarang ya masih sayang. Ga perlu di ukur besar kecilnya, tetap aja itu sayang."
Hal yang paling menyakitkan, waktu diri kita menyimpulkan seolah Ia menyimpan perasaan yang sama seperti kita, padahal tidak. Seolah semua perlakuan baiknya ingin menunjukkan bahwa kita tidak sendirian mencintai, padahal kenyataannya berbanding terbalik.
Kenyataannya, bahwa semua perlakuan baik yang Ia lakukan malah semakin menyadarkan kita bahwa kita termasuk makhluk yang sanking baiknya sampai mengikhlaskan hal-hal yang pernah membuat kita terluka.
Bahwa semua perlakuan baik yang Ia lakukan malah membenarkan bisikan yang entah datang darimana tadi. Sesingkat apapun 'masa' perlakuan baik itu.
Bodoh bukan?
Hal yang paling menyakitkan lainnya, ketika kita tidak bisa berbuat apapun atas kebodohan itu. Ketika semua usaha yang sudah dilakukan selama kurang-lebih 2 tahun tidak mengurangi kebodohan itu sedikitpun, tidak dapat mengantisipasi kebodohan-kebodohan lainnya yang datang.
Dan hal lain yang lebih menyakitkan, kita tidak tau sampai kapan semuanya akan berakhir. Sampai kapan harus begini. Cara apalagi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan semuanya, karena sesakit hati apapun, perasaan itu akan kembali lagi, menyingkirkan rasa sakit yang ada sebelumnya.
Menyingkirkan, bukan melupakan.
No comments:
Post a Comment