Thursday, October 28, 2010

believe, don't believe, believe, don't believe?

kemaren malem aku sama keluargaku di undang sama tulang aku yang baru kawin,
namanya tulang oki,
anakny abang opung aku.
kami tadi makan ke satu restoran baru.
barunya cuma di medan sih,
nyatanya tadi pemiliknya,
namanya oom edi (cina) cerita,
restonya udah ampe keluar negeri.
hebat kan?

masuk ke topik anak kembar,
oom edi nyuruh aku tunjukin telingaku.
terus pas sama dini,
dia kan punya tanda lahir (kayak antena ato roket mau terbang gitu),
oom edi bilang : wah, kelebihan dia banyak ini. nanti cobak lah, umur 17 tahun ke atas, dia bisa telepati. hokinya banyak ini.
terus opung nanyak : cobak tebak, mana paling besar?
oom edi nunjuk aku.
aku : salah oom, dia.
oom edi : kamu kok pakek kacamata dia nggak?
aku : (becanda, biasa...) banyak belajar oom (senyum-senyum).
baru semuanya ketawak.
oom edi : kalo oom bilang bukan banyak belajar, tapi banyak liat cowok.
dan mama langsung ngangguk-ngangguk.

setelah itu aku gak bisa mikir apa-apa lagi.
hancur,
harapan aku hancur.
semuanya hancur.
mulai dari rencana mau hidup lebih baik,
janji sama diri sendiri gak mau pacaran dulu ampe 3 bulan setelah aku kuliah,
gak mau bohong dulu..
sia-sia.
tetap aja, aku gak punya hoki.
kalo dini bawak hoki,
aku bawak sial.
sakit.
sakit kali.
rasanya kenyataan yang mesti ku terima memang itu.
aku sial, masa depanku suram.
bouku bilang benar,
"baru 3 bulan masuk kuliah udah kawin lari ini".
tapi terakhir waktu kami ke jakara ngumpul dirumah opung "ini bakal keluar ini".
aku nanyak ke kak judith : maksudnya apa kak?
kak judith : keluar negeri loh deeek.

Tuhan Yesus,
seberapa suram pun hidupku,
seberapa banyak pun orang-orang yang bakal ninggalin aku,
aku mohon,
jangan biarkan aku mati hanya gara-gara hal itu.

No comments:

Post a Comment